Kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian turun 0,15 persen, sementara kontrak minyak sawitnya melemah 0,24 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) juga terkoreksi 0,08 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati lainnya karena bersaing dalam pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah juga melemah pada Selasa, tertekan oleh ekspektasi peningkatan produksi OPEC+ pada Agustus dan kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat potensi kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat (AS).
Pelemahan harga minyak mentah membuat minyak sawit menjadi pilihan yang kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor minyak sawit mentah dan olahan Indonesia dari Januari hingga Mei mencapai 8,3 juta ton metrik.