Menurut dia, dengan mendekatnya Ramadan dan Idul Fitri serta perkiraan penurunan produksi di Indonesia, harga minyak sawit berpeluang mendapatkan support kuat di kisaran 3.900 ringgit Malaysia per ton.
Namun, ia mengingatkan bahwa 2026 diperkirakan tetap diwarnai volatilitas, seiring perubahan kondisi ekonomi global, fluktuasi nilai tukar, serta pergerakan harga minyak mentah.
Di pasar lain, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,03 persen, sementara kontrak minyak sawitnya turun 0,05 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade tercatat melemah 0,16 persen.
Harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan minyak nabati pesaing, mengingat komoditas ini bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global.
Indonesia menetapkan harga referensi CPO sebesar USD915,64 per metrik ton untuk Januari, turun dari USD926,14 per ton pada Desember, berdasarkan peraturan Kementerian Perdagangan.