Sementara itu, harga minyak mentah relatif stabil pada Rabu.
Namun, harga minyak tetap berada di jalur penurunan lebih dari 15 persen sepanjang 2025, seiring pasokan yang melampaui permintaan di tengah perang, kenaikan tarif, kebijakan produksi OPEC+, serta sanksi terhadap Rusia, Iran, dan Venezuela.
Pelemahan kontrak minyak mentah membuat minyak sawit menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Di sisi mata uang, ringgit, yang menjadi mata uang perdagangan minyak sawit, melemah 0,3 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sehingga komoditas ini menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang asing.
Pasar akan tutup selama libur Tahun Baru 1 Januari 2026 dan kembali dibuka pada hari perdagangan berikutnya. (Aldo Fernando)