Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran gangguan pasokan minyak dunia. Lonjakan harga minyak mentah turut mendongkrak daya tarik minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel.
Sementara itu, impor minyak sawit India pada Mei naik sekitar 84 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 592.888 ton metrik, menurut laporan asosiasi dagang pada Kamis (12/6).
Dari sisi nilai tukar, mengutip Reuters, ringgit Malaysia — mata uang perdagangan minyak sawit — menguat 0,64 persen terhadap dolar AS, membuat harga kontrak lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Dari sisi permintaan, melansir dari Trading Economics, pembelian dari konsumen utama seperti India dan China diperkirakan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Volume ekspor diperkirakan mencapai puncaknya sekitar Agustus. Prospek ini didukung oleh data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang mencatat pengiriman pada Mei naik 25,6 persen dari April menjadi 1,39 juta ton — tertinggi sejak November. (Aldo Fernando)