Dia melanjutkan, nilai penjualan kelapa sawit pada kuartal III-2022 tersebut tumbuh 32% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 28% menjadi Rp11 juta per ton dan pertumbuhan positif volume penjualan CPO sebesar 3%, setelah sebelumnya dalam periode enam bulan pertama, volume penjualan CPO masih bertumbuh negatif sebesar -24%.
Adapun demikian sejak semester II tahun ini, produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) perkebunan perseroan, terutama yang berada di Kalimantan Timur, yang merupakan area terbesar DSNG, berangsur normal karena telah melewati fase dampak 24 bulan pasca El-Nino.
"Produksi TBS Perseroan di kuartal III tahun ini tumbuh 26% dibandingkan kuartal II, sehingga menjadikan total produksi TBS di sembilan bulan pertama tahun 2022 lebih tinggi 6% dibanding tahun sebelumnya," ujar Andrianto.