"Padahal hingga enam bulan pertama yang lalu, produksi TBS perseroan masih 8% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," sambungnya.
Andrianto memperkirakan, pola produksi TBS kami di tahun ini adalah 40:60, mirip proporsi di tahun 2018.
Naiknya produksi TBS, ditambah dengan membaiknya kinerja Oil Extraction Rate (OER) yang berada di atas 23% pada kuartal ketiga tahun ini, ikut mendorong kenaikan produksi CPO DSNG sebesar 5% menjadi 441 ribu ton dibandingkan kuartal III tahun lalu sebesar 420 ribu ton.
DSNG juga mencatat peningkatan kinerja untuk segmen usaha produk kayu sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan dari segmen usaha produk kayu pada kuartal III 2022 mencapai Rp1,2 triliun, naik 24% dibandingkan kuartal III 2021.
Utamanya didorong oleh kenaikan volume penjualan, baik produk panel dan engineered flooring serta naiknya harga jual kedua produk tersebut.