Langkah ini akan melibatkan tambahan penggunaan minyak sawit sebanyak 1,5 hingga 1,7 juta ton metrik, yang berdampak pada penurunan volume ekspor, kata Senior Analyst Oil World David Mielke dalam sebuah konferensi minyak sawit di Kuala Lumpur.
“Dalam situasi di mana kita kekurangan minyak, kenaikan mandat Indonesia sebesar 5 persen akan membuat pasokan menjadi ketat,” ujarnya kepada Reuters di sela-sela acara (9/10/2024).
“Bagi konsumen di seluruh dunia, ini akan menjadi bencana karena akan semakin sedikit minyak yang tersedia.”
B40 akan meningkatkan penggunaan minyak sawit Indonesia untuk biodiesel menjadi 13,9 juta ton metrik dari estimasi 11 juta ton yang dibutuhkan tahun ini dengan B35, menurut perkiraan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI).
Dalam beberapa tahun terakhir, pasokan minyak sawit global terpengaruh oleh rendahnya produksi di dua negara pengekspor terbesar, Indonesia dan Malaysia, akibat kekurangan tenaga kerja yang parah selama pandemi, rendahnya penggunaan pupuk mahal, serta kondisi cuaca yang terus hujan.