Praktis, dalam sepekan, CPO naik 3,2 persen dan dalam sebulan melonjak 8 persen.
Penguatan ini ditopang oleh menguatnya harga minyak nabati di bursa komoditas Dalian, China, menguatnya harga minyak mentah, dan melemahnya ringgit.
Selain itu kenaikan CPO mencerminkan kekhawatiran terhadap lemahnya produksi dan menyusutnya stok.
Mengutip Trading Economics, data baru dari regulator industri menunjukkan, produksi minyak sawit mentah merosot 10,18 persen dari bulan sebelumnya menjadi 1,26 juta ton pada akhir Februari sementara persediaan turun 5 persen menjadi 1,92 juta metrik ton.
Sementara, harapan akan solidnya permintaan menguat, terutama selama bulan puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri pada pertengahan April mendatang.