Dari sisi pasokan, persediaan akhir November melonjak ke level tertinggi dalam enam setengah tahun. Produksi yang kuat diperkirakan menembus 20 juta ton pada 2025 untuk pertama kalinya.
Namun, potensi penurunan harga tertahan oleh laporan yang menyebut impor minyak sawit India pada November naik sekitar 5 persen dibandingkan Oktober, seiring harga yang lebih rendah.
Sementara itu, produksi CPO Malaysia turun 5,3 persen secara bulanan menjadi 1,94 juta ton.
Di sisi kebijakan, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) menyatakan menargetkan finalisasi mandat pencampuran biofuel untuk 2026 dan 2027, yang semula diharapkan rampung pada akhir Oktober, pada kuartal pertama tahun depan.
Secara terpisah, data Komisi Eropa menunjukkan impor kedelai Uni Eropa untuk musim 2025-2026 yang dimulai pada Juli telah mencapai 5,65 juta ton hingga 14 Desember, turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor minyak sawit juga tercatat turun 12 persen menjadi 1,35 juta ton. (Aldo Fernando)