sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Memanasnya Perang Dagang AS-China

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
11/04/2025 07:15 WIB
Harga emas melonjak ke rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis (10/4/2025), didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya ketegangan perang dagang.
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Memanasnya Perang Dagang AS-China. (Foto: Freepik)
Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Memanasnya Perang Dagang AS-China. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas melonjak ke rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis (10/4/2025), didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, yang mendorong investor beralih ke aset aman.

Harga emas spot ditutup naik 3,0 persen menjadi USD3.175,36 per troy ons, setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi USD3.176,60.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengumumkan akan sementara menurunkan tarif untuk puluhan negara, tetapi justru menaikkan bea impor terhadap China dari 104 persen menjadi 125 persen.

"Emas kembali mengukuhkan statusnya sebagai aset aman dan menuju rekor baru," ujar Senior Market Analyst di Tradu.com, Nikos Tzabouras.

"Namun, prospek kesepakatan dagang dengan mitra perdagangan lain berisiko menekan kenaikan emas, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih terbatas dapat memperkuat dolar dan menjadi hambatan tambahan."

Euforia pasar akibat penangguhan tarif balasan selama 90 hari terhadap sejumlah negara segera beralih menjadi ketidakpastian baru, seiring kenaikan tarif terhadap China.

"Emas terus memanfaatkan statusnya sebagai satu-satunya aset aman yang tersisa," kata analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger.

Sementara itu, indeks dolar melemah lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang selain dolar.

Data ekonomi AS pada Kamis menunjukkan harga konsumen secara tak terduga turun pada Maret. Namun, risiko inflasi tetap tinggi setelah Trump menggandakan tarif impor China.

Merespons data tersebut, para pelaku pasar memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada Juni dan kemungkinan menurunkan suku bunga kebijakan hingga satu poin persentase penuh sebelum akhir tahun.

"Kami melihat bank sentral terus membeli emas. Selama aliran dana masuk ke ETF dan ada risiko dari kebijakan moneter, banyak faktor yang masih akan mendukung harga emas," kata Chief Operating Officer di Allegiance Gold, Alex Ebkarian. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement