Ia bahkan menetapkan target harga emas yang baru di kisaran mungkin mencapai USD5.000 per troy ons.
Di sisi tensi dagang, China menuduh Washington menyalahgunakan tarif dan memperingatkan negara-negara lain untuk tidak membuat kesepakatan ekonomi yang merugikan Beijing demi menjalin kerja sama dengan AS.
“Selama ketegangan tarif masih berlangsung panas, kami melihat harga emas akan terus naik sebagai respons terhadap permintaan aset aman,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.
Ia menambahkan, “Akan ada aksi ambil untung sesekali, tetapi kami masih melihat tren dasarnya cenderung stabil hingga menguat.”
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan instrumen dengan likuiditas tinggi, emas telah mencetak berbagai rekor sejak awal 2025—dengan kenaikan lebih dari USD700. Setelah menembus USD3.300 pada Rabu pekan lalu, penguatan berlanjut hingga menambah USD100 hanya dalam beberapa hari.