Namun, menurut analis Mizuho Securities USA, Robert Yawger, pembeli baru tampaknya mulai masuk ke pasar.
"Saya menduga pembelian oleh bank sentral turut berperan dalam menopang harga, mengingat banyak laporan yang menyebut China terus menambah cadangannya," ujarnya.
"ETF berbasis emas juga memberikan dukungan pada 2025."
Meski demikian, Yawger menilai emas sudah memasuki wilayah jenuh beli di atas USD3.000 per troy ons.
Pelaku pasar kini menanti proyeksi ekonomi terbaru dari Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis pekan ini. Laporan tersebut akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai bagaimana bank sentral AS melihat dampak kebijakan Trump terhadap perekonomian, yang sebelumnya dianggap cukup solid.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada Minggu bahwa tidak ada jaminan AS akan terhindar dari resesi, meski bisa saja terjadi penyesuaian ekonomi.