Dia memperkirakan, prospek pemerintahan Trump yang dapat memicu perang dagang yang mungkin memicu inflasi kembali, bersama dengan ketangguhan ekonomi AS, semakin menguatkan keyakinan bahwa bank sentral tersebut akan memperlambat laju pemotongan suku bunga.
Data ekonomi AS yang akan datang dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kemungkinan jalur kebijakan The Fed.
“Data ekonomi dan pasar tenaga kerja yang kuat kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan lebih sedikit pemotongan suku bunga,” katanya.
Dolar AS menguat lebih awal, dengan indeks dolar ICE naik 0,76 poin menjadi 106,50.
Imbal hasil obligasi AS juga meningkat, dengan imbal hasil surat utang dua tahun AS berada di 4,202 persen, naik 4,3 basis poin, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun menguat 1,8 poin menjadi 4,193 persen. (Aldo Fernando)