Managing principal di Tickmill Joseph Dahrieh menjelaskan, emas tetap dekat dengan rekor tertingginya, meski tertekan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS yang meningkat, setelah data tenaga kerja yang kuat mengurangi peluang pemotongan suku bunga agresif dari The Fed.
Ia mencatat, ada optimisme hati-hati terhadap emas karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, permintaan emas sebagai aset aman yang meningkat, serta ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS.
Dukungan jangka panjang untuk emas juga diperkirakan datang dari permintaan bank sentral, meskipun bank sentral China—pembeli terbesar tahun lalu—telah menghentikan pembelian untuk bulan kelima berturut-turut.
Pendiri perusahaan pialang DeCarley Trading Carley Garner telah lama bersikap optimis terhadap emas.
Namun, dengan harga yang kini melampaui USD2.600 per troy ons, ia menyarankan untuk mempertimbangkan sisi lain perdagangan.