MDKA mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal IV-2023 secara kuartalan menjadi USD537 juta (-17,5% QoQ; +120% YoY) yang secara kumulatif mencapai USD1,7 miliar di 2023 (+96,2% YoY).
Secara produk, pendapatan dari segmen nikel masih dominan mencapai USD1,3 miliar (+214,7% YoY), disusul produk emas dan perak sebesar USD261,7 juta (-0,4% YoY).
Pada tahun lalu, penjualan NPI masih meningkat menjadi 64,5 ribu ton (+149% YoY), namun volume penjualan emas dan tembaga turun masing-masing menjadi 129,8 ribu oz (-3,4% YoY) dan 13,2 ribu ton (-35% YoY).
Sementara itu, diterangkan Felix, ASP untuk komoditas emas secara tahunan naik menjadi USD 1.939 per oz (+7,5% YoY). Di sisi lain, ASP tembaga turun ke level USD8.578 per ton (-2,8% YoY).
Sedangkan untuk ASP nickel pig iron dan nickel matte masing-masing USD12.099 ribu per ton (-8,3% QoQ) dan USD14.216 ribu per ton (-13,1% QoQ). Untuk produksi 2023, produksi emas naik menjadi 138,6 troy ounce (+10,8% YoY) sejalan dengan target produksi 2023 (120 ribu-140 ribu troy ounce) dengan biaya berkelanjutan All-In Sustaining Cost (AISC) sebesar USD1.016 per troy ounce (-10,2% YoY).
Kemudian untuk produksi tembaga tercatat turun menjadi sebesar 12,7 ribu ton (-34,8% YoY) dengan AISC sebesar USD3,74 per pound (-49,5% YoY). Adapun produksi NPI mencapai 65,1 ribu ton (+86% YoY) dengan AISC sebesar USD10.909 per ton (-20,9% YoY).