Kepala Strategi Valas Forexlive.com Adam Button melihat pasar kini terbagi dua pasca disahkannya ‘Big Beautiful Bill’ pekan lalu. “Para optimis membeli saham, sementara para pesimis memilih logam mulia,” ujarnya.
“Kelompok optimis berharap defisit anggaran bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, sedangkan kelompok pesimis khawatir defisit itu suatu saat harus dibayar,” katanya.
Dalam survei Kitco News pekan ini, dari 15 analis Wall Street yang berpartisipasi, hampir semuanya meninggalkan posisi bearish. Tujuh analis atau 47 persen memperkirakan harga emas naik pekan ini, sementara hanya satu analis (7 persen) yang memperkirakan penurunan harga. Sisanya, sebanyak tujuh orang (47 persen), memproyeksikan harga emas bergerak mendatar.
Sementara itu, dari 231 suara yang masuk dalam jajak pendapat daring Kitco, mayoritas tipis dari pelaku ritel yang semula bullish kini mulai ragu. Sebanyak 104 responden (45 persen) memperkirakan harga emas naik, 63 orang (27 persen) memprediksi penurunan, dan 64 orang lainnya (28 persen) memproyeksikan harga tetap dalam fase konsolidasi.
Setelah pekan yang relatif sepi usai libur Independence Day di AS, pasar akan kembali diwarnai rilis data ekonomi penting pekan ini.