Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menguat di tengah suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi.
Dengan penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS yang diperkirakan menjadi yang terpanjang dalam sejarah dan menghambat publikasi data resmi, investor kini lebih menyoroti laporan ekonomi nonresmi seperti laporan ketenagakerjaan nasional ADP yang dijadwalkan rilis pada Rabu (5/11/2025).
Sejumlah pejabat The Fed juga menyoroti perbedaan pandangan mengenai cara mengatasi kekosongan data ekonomi saat ini.
Harga emas yang sudah naik 53 persen sepanjang tahun ini, kini turun lebih dari 9 persen dari rekor tertingginya pada 20 Oktober lalu.
“Emas mulai kehilangan sebagian euforianya, meski masih mencerminkan kekhawatiran terhadap independensi The Fed, risiko stagflasi, serta ketegangan geopolitik yang mendasarinya. Koreksi ini justru diperlukan untuk menyehatkan pasar,” tulis analis StoneX, Rhona O’Connell, dalam catatannya.