Sementara itu, ARCI mencatat jasa kontraktor pertambangan USD43 juta. Adapun aktivitas penambangan dilakukan pada tambang emas Toka Tindung yang membentang dari Kota Bitung hingga Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Di semester I-2025, perseroan melakukan kegiatan eksplorasi melalui PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). ARCI melakukan pengeboran inti sekitar 190 titik bor dengan kedalaman sekitar 19-20 ribu meter. Kegiatan eksplorasi ini menghabiskan dana USD4,5 juta.
Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, ARCI membukukan laba bersih USD34,87 juta. Laba per saham juga ikut meningkat menjadi USD0,0014 atau Rp23,11.
Membaiknya kinerja perseroan mengangkat harga saham ARCI. Saham yang biasanya bergerak di kisaran Rp400 kini meningkat menjadi Rp745. Sejak awal 2025, harga saham ARCI melesat lebih dari 200 persen.
Kinerja positif juga tidak terlepas dari lonjakan harga emas dunia. Secara year-to-date (ytd), harga emas yang saat ini berada di level USD3.300-USD3.400 per oz sudah naik lebih dari 25 persen.
(Rahmat Fiansyah)