Indeks dolar AS melemah 0,5 persen, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Pasar juga mencermati risiko politik di Eropa menyusul kemungkinan runtuhnya pemerintahan Prancis, serta dampak dari penutupan pemerintahan di Amerika Serikat (AS).
Selain itu, pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan mencetak rekor tertinggi di USD4.059,35 pada Rabu, secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai saat ketidakpastian meningkat.
Risiko geopolitik, pembelian emas oleh bank sentral, arus masuk dana ke reksa dana berbasis emas, ekspektasi penurunan suku bunga AS, dan ketidakpastian ekonomi akibat tarif, semuanya menopang reli harga emas.