IDXChannel – Harga emas di pasar spot mencatatkan kinerja positif selama sepekan. Bagaimana proyeksi ke depan?
Menurut data pasar, harga emas naik 2,80 persen sepekan ke posisi USD2.391,71 per troy ons per Jumat (5/7) lalu.
Ini menjadi penutupan tertinggi sejak Mei, seiring data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang suram membantu memberikan tekanan pada dolar dan memicu ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).
Menurut MarketWatch, Sabtu (6/7), data menunjukkan adanya perlambatan ekonomi AS, ditandai dengan lemahnya pasar tenaga kerja dan data sektor jasa yang “sangat mempengaruhi ekspektasi pasar, meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga Fed dalam beberapa bulan mendatang,” kata Milad Azar, analis pasar di broker XTB MENA, dalam sebuah pernyataan.
AS menciptakan 206.000 lapangan kerja baru lebih besar dari perkiraan pada Juni, data resmi menunjukkan pada Jumat.
Namun, pemerintah juga mengatakan 111.000 lebih sedikit pekerjaan yang diciptakan pada Mei dan April dibandingkan yang dilaporkan semula.
Sementara, tingkat pengangguran naik menjadi 4,1 persen untuk pertama kalinya sejak November 2021.
Data tersebut “dengan jelas menunjukkan bahwa The Fed menghadapi tantangan yang signifikan karena perekonomian terus memburuk,” kepala investasi di Zaye Capital Markets Naeem Aslam mengatakan kepada MarketWatch pada Jumat.
Data pasar tenaga kerja dan PMI menunjukkan bahwa perekonomian telah memasuki periode siklus yang lambat, yang berarti bahwa "The Fed perlu bertindak sekarang sebelum bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkannya sendiri," katanya.
“Harga emas naik karena dolar turun, dan dengan kenaikan tingkat pengangguran, risiko resesi AS meningkat karena Aturan Sahm (Sahm Rule), tutur presiden Prestige Economics Jason Schenker kepada MarketWatch.
Sahm Rule adalah indikator resesi yang didasarkan pada tingkat pengangguran.
Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,24 persen menjadi 104,87 pada perdagangan Jumat, mengimplikasikan kerugian mingguan sebesar 0,93 persen. Pelemahan dolar dapat meningkatkan permintaan harga logam mulia dalam mata uang greenback tersebut.
Menyoal proyeksi pekan depan, para pedagang logam mulia kemungkinan akan mengambil momentum harga, kata Aslam.
Penting juga untuk diingat bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan untuk bereaksi terhadap angka [nonfarm payrolls] AS pada Jumat, karena sebagian besar masih libur karena libur Hari Kemerdekaan AS pada Kamis, katanya.
Oleh karena itu, pihak Aslam mempertahankan sikap bullish terhadap harga emas, percaya bahwa jalur yang paling mudah atawa dikenal dengan istilah the path of least resistance saat ini adalah condong ke arah atas.
Berada di jalur uptrend, level resistance untuk emas (XAUUSD) terdekat berada di 2.410, dengan support di kisaran 2.368 – 2.357. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.