IDXChannel – Saham-saham bank raksasa cenderung naik pada Jumat (5/7/2024), melanjutkan momentum kenaikan seiring tekanan jual yang mereda beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) meningkat 2,80 persen ke Rp6.425 per saham.
Dengan ini, saham BMRI sudah naik tiga hari beruntun, mengimplikasikan kenaikan 4,47 persen dalam sepekan.
Dana asing masuk ke BMRI pada Jumat dengan nilai beli bersih (net buy) Rp179,06 miliar di pasar reguler, melanjutkan tren positif dalam enam hari belakangan. Dalam sepekan, net buy asing di BMRI mencapai Rp614,72 miliar.
Saham bank swasta terbesar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menghijau, yakni sebesar 1,27 persen, usai sempat terkoreksi 1,75 persen pada Kamis. Dalam sepekan, saham bank Grup Djarum tersebut menguat tipis 0,50 persen dan dalam sebulan tumbuh 5,56 persen.
Kendati pada Kamis mencatatkan jual bersih (net sell) Rp90,94 miliar, asing mulai kembali net buy selama pekan lalu, dengan nilai Rp1,26 triliun di BBCA.
Selain kedua nama di atas, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) lagi-lagi naik, yaitu sebesar 0,21 persen, melanjutkan kenaikan sejak dua hari sebelumnya.
Net buy asing kembali masuk ke BBRI di pekan lalu, dengan nilai Rp1,20 triliun di pasar reguler.
Saham BBRI, yang tengah berusaha membalik arah usai mengalami koreksi tajam, sudah mendaki 4,35 persen dalam sepekan.
Rapor terbaru, dalam kinerja keuangan bank only (individual) selama lima bulan pertama (5M2024) atau per Mei 2024, BBRI mencatatkan laba bersih Rp21,9 triliun, naik 8,8 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pada 4M2024, laba bersih BBRI naik 4,5 persen YoY.
Berdasarkan catatan Trimegah, kinerja BBRI menunjukkan sedikit peningkatan momentum, didorong oleh pertumbuhan pendapatan top-line dan kontribusi dividen dari Pegadaian.
Laba operasional sebelum pencadangan/provisi alias pre-provision operating profit (PPOP) tumbuh sebesar 8,7 persen secara bulanan (MoM).
Pendapatan bunga bersih BRI juga naik sebesar 3,0 persen MoM. Namun, Opex meningkat sebesar 56,3 persen MoM, terutama disebabkan oleh peningkatan beban pegawai (71.6 persen MoM).
Beban pencadangan juga meningkat sebesar 19,0 persen MoM, sehingga menghasilkan peningkatan Laba bersih sebesar 1,6 persen MoM.
Meskipun pertumbuhan bulanan lebih rendah, demikian amatan Trimegah, laba bersih 5M24 BRI masih berhasil meningkat sebesar 8,8 persen YoY.
“Secara keseluruhan, kinerja bulanan BBRI menunjukkan sedikit peningkatan, dengan pertumbuhan pendapatan dan kontribusi Pegadaian yang mendukung laba bersih,” kata analis Trimegah.
Namun, beban pencadangan masih memberikan tekanan pada profitabilitas, sementara pertumbuhan laba (8,8 persen YoY) masih di atas guidance atau panduan manajemen (+0-5% YoY).
“Ke depan, kami memperkirakan CoC (cost of credit/biaya kredit) akan mengalami pelonggaran pada 2H24 [semester II-2024] karena BBRI berencana menerapkan langkah-langkah restrukturisasi untuk meningkatkan kualitas aset,” tulis analis Trimegah.
Sementara, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terkoreksi 0,21 persen pada Jumat. Kendati demikian, saham bank BUMN tersebut masih tumbuh 0,86 persen sepekan.
Kembali berjayanya empat saham perbankan dinantikan oleh tiap para investornya, yang mencapai ratusan ribu pemegang saham di tiap bank tersebut.
Maklum, keempat bank di muka masuk ke dalam 10 emiten dengan jumlah investor terbanyak di bursa. BBRI dengan 517.854 pemegang saham per 31 Mei 2024 berada di peringkat pertama, BBCA (359.361) di posisi kedua, BBNI (180.474) ketujuh, dan BMRI (173.449) kedelapan.
Rating Perbankan
Riset dari Ciptadana Sekuritas, yang terbit pada 2 Juli 2024, memberikan rating overweight untuk perbankan RI, menunjukkan adanya optimisme di tengah kinerja saham dan keuangan yang belum optimal.
Ciptadana menyebut, adanya perbaikan moderat dalam marjin bunga bersih (NIM) yang mendukung kinerja keuangan bank hingga Mei 2024.