Pasar saham AS melonjak lebih dari 2 persen dan dolar AS menguat, terdorong oleh pernyataan Bessent yang menyebut perang tarif saat ini tidak berkelanjutan. Indeks dolar (DXY) naik 1,34 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
"Kenaikan di pasar saham dan indeks dolar AS hari ini menjadi tekanan bagi harga emas," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Meski demikian, emas spot telah naik 29 persen sepanjang 2025 dan mencatat rekor tertinggi ke-28 pada Selasa, ketika untuk pertama kalinya menembus level USD3.500 per troy ons.
JPMorgan memperkirakan reli harga emas masih berlanjut. Dalam catatannya pada Selasa, bank investasi AS ini memperkirakan harga emas menembus USD4.000 per troy ons pada 2026, didorong oleh meningkatnya risiko resesi, kenaikan tarif AS, serta ketegangan dagang AS-China yang masih berlanjut.
Pelaku pasar kini menanti pidato sejumlah pejabat Federal Reserve (The Fed) akhir pekan ini, untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter di tengah kekhawatiran soal independensi bank sentral.