sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Naik, Data AS Tertunda Perkuat Prospek Pemangkasan Suku Bunga

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
12/11/2025 07:06 WIB
Harga emas dunia menguat mendekati level tertinggi dalam hampir tiga pekan pada Selasa (11/11/2025).
Harga Emas Naik, Data AS Tertunda Perkuat Prospek Pemangkasan Suku Bunga. (Foto: Freepik)
Harga Emas Naik, Data AS Tertunda Perkuat Prospek Pemangkasan Suku Bunga. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga emas dunia menguat mendekati level tertinggi dalam hampir tiga pekan pada Selasa (11/11/2025).

Kenaikan ini didorong ekspektasi bahwa kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) serta kembalinya rilis data ekonomi dapat membuka jalan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga bulan depan.

Emas spot (XAU/USD) naik 0,3 persen ke posisi USD4.126,77 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Oktober.

Sebagai aset lindung nilai, emas cenderung diuntungkan ketika suku bunga rendah, karena tidak menawarkan imbal hasil (non-yielding asset).

“Pelaku pasar memperkirakan data mendatang menunjukkan pelemahan ekonomi, dan itu dapat mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga pada Desember. Hal ini mendorong sentimen bullish di pasar emas dan perak hari ini,” kata analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip Reuters.

Senat AS pada Senin menyetujui kompromi untuk mengakhiri penutupan (shutdown) pemerintahan terpanjang dalam sejarah. Penutupan ini telah menyebabkan ketiadaan rilis data penting, membuat pembuat kebijakan dan pasar kehilangan indikator utama seperti data ketenagakerjaan dan inflasi.

Pada pertemuan sebelumnya, bank sentral memangkas suku bunga, namun Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan berikutnya tahun ini masih belum pasti.

Berdasarkan FedWatch CME, pasar saat ini melihat peluang 64 persen pemangkasan suku bunga pada Desember.

Data pekan lalu menunjukkan ekonomi AS kehilangan lapangan kerja pada Oktober, sementara sentimen konsumen merosot ke level terendah dalam tiga setengah tahun pada awal November.

Sementara itu, Gubernur The Fed Stephen Miran pada Senin menyebut pemotongan sebesar 50 basis poin pada Desember mungkin sesuai, mengingat kondisi pasar tenaga kerja yang melemah dan inflasi yang menurun.

UBS dalam catatannya menyebut permintaan emas tahun ini dan tahun depan diperkirakan mencapai kekuatan tertingginya sejak 2011.

“Setiap peningkatan signifikan dalam risiko politik dan pasar keuangan dapat mendorong emas menuju target kenaikan kami di USD4.700 per ons,” tulis UBS.

Di pasar logam lainnya, perak spot naik 1,2 persen menjadi USD51,12 per ons, level tertinggi sejak 21 Oktober. Platinum menguat 0,4 persen ke USD1.583,72, sementara paladium naik 2 persen ke USD1.442,75. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement