IDXChannel - Kinerja sektor otomotif di pasar domestik sepanjang 2025 masih relatif lesu di tengah melemahnya daya beli dan penjualan kendaraan yang belum pulih.
Berdasarkan data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales Januari-November 2025 mencapai 710.084 unit. Angka tersebut turun 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 785.917 unit.
Dari jumlah tersebut, pangsa pasar mobil listrik berada di level 11,62 persen di mana data wholesales menunjukkan distribusi pabrik ke dealer mencapai 82.525 unit selama Januari-November 2025.
Sementara untuk hybrid electric vehicle (HEV) periode Januari hingga November, total volume penjualan mencapai 57.311 unit, dengan pasar yang sebagian besar didominasi oleh Toyota dan Suzuki.
Seiring penjualan kendaraan roda empat di pasar domestik masih relatif lesu, kinerja emiten otomotif tercatat beragam per kuartal III-2025. Untuk Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor kendaraan seperti PT Astra International Tbk (ASII) menunjukkan ketahanan meski pendapatan dan laba bersih terkoreksi.
Adapun untuk produsen komponen dan suku cadang, beberapa emiten seperti PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) berhasil mencatatkan kinerja positif didorong pejualan dan diversifikasi bisnis.
PT Astra International Tbk (ASII)
Perusahaan konglomerasi raksasa ini mencetak laba bersih Rp24,47 triliun pada Sembilan bulan Pertama 2025. Capaian ini lebih rendah 5,3 persen dibandingkan periode yang sama 2024 sebesar Rp25,8 triliun.
Sementara itu, Astra membukukan pendapatan bersih Rp243,6 triliun sepanjang Januari-September 2025, turun sekitar 1 persen secara tahunan.
Presiden Direktur Astra, Djony Bunarto Tjondro mengatakan kinerja keuangan Astra secara grup terpengaruh oleh harga batu bara yang lebih rendah, yang sebagian diimbangi oleh bisnis pertambangan emas, agribisnis, dan jasa keuangan. Sementara itu, segmen otomotif cenderung stabil.
Secara bisnis, segmen otomotif memberikan sumbangan laba bersih Rp8,8 triliun, naik 1 persen. Capaian ini didukung bisnis sepeda motor dan komponen, sedangkan volume penjualan mobil lebih rendah di tengah pasar nasional yang melemah.
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) juga mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik. Emiten pemegang brand Suzuki, Nissan, dan KIA ini mencatat pendapatan bersih selama Januari-September 2025 Rp22,72 triliun atau naik 4,6 persen (yoy).
Pertumbuhan ini didukung penjualan segmen mobil dan motor yang naik menjadi Rp3,49 triliun dari Rp 2,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun laba yang diatribusikan kepada induk melesat 216 persen menjadi Rp257,6 miliar. Kenaikan profitabilitas ini tidak hanya didorong oleh pertumbuhan pendapatan, tetapi juga ditopang kenaikan pendapatan lainnya yang naik menjadi Rp908,9 miliar.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menjadi salah satu emiten yang mencatatkan kinerja positif. Produsen dan distributor suku cadang kendaraan roda dua dan roda empat mencetak laba bersih Rp1,6 triliun hingga kuartal III-2025 atau naik 2,6 persen (yoy).
Selain itu, AUTO meraup pendapatan Rp14,80 triliun hingga September 2925. Angka tersebut meningkat 4,51 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama 2024.
Pendapatan bersih AUTO dari segmen manufaktur hingga kuartal III-2025 tercatat sebesar Rp7,8 triliun atau tumbuh 5,8 persen (yoy).
Capaian tersebut terutama didorong peningkatan permintaan komponen dari pelanggan Original Equipment Manufacturer (OEM) baik roda dua maupun roda empat, di tengah pasar domestik kendaraan roda empat yang mengalami penurunan dan kendaraan roda dua yang cenderung stagnan.
Untuk mendongkrak kinerja, AUTO juga memperluas portofolio ke produk non otomotif seperti alat kesehatan, komponen alat berat, dan industri lainnya.