PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
DRMA turut mencatatkan kinerja positif di tengah lesunya pasar otomotif di mana pada sepanjang sembilan bulan pertama 2025 tercatat Rp4,39 triliun. Angka tersebut naik 9,20 persen (yoy) dari Rp4,02 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara laba bersih DRMA tumbuh 1,89 persen (yoy) menjadi Rp419,87 miliar.
Dalam menunjang kinerja, DRMA memperluas diversifikasi, beberapa di antaranya dengan mengembangkan produk Aki Lithium 12V, 6Ah dan Battery Energy Storage System (BESS).
PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT)
BOLT berhasil mencatat penjualan yang naik 13,63 persen (yoy) dari Rp1,10 triliun menjadi Rp1,25 triliun hingga kuartal III-2025. Sedangkan laba bersih mengalami pertumbuhan 63,09 persen menjadi Rp107,75 miliar.
Penjualan BOLT pada periode Januari-September 2025 ditopang pasar dalam negeri dengan porsi Rp1,17 triliun. Selebihnya, senilai Rp84,39 miliar berasal dari pasar ekspor.
PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC)
Penjualan ASLC yang bergerak di segmen mobil bekas meningkat di tengah lesunya penjualan mobil baru.
Hingga kuartal III-2025, perseroan berhasil mencatat pendapatan Rp713,0 miliar, atau tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan ASLC didorong peningkatan transaksi di Caroline.id, JBA Indonesia, dan MotoGadai yang mendorong ekosistem jual beli mobil bekas ASLC.
Meski begitu, laba bersih ASLC turun 25,5 persen menjadi Rp30 miliar yang disebabkan oleh margin yang tergerus, serta Beban Pokok Penjualan (COGS) yang membengkak 22,5 persen, jauh lebih cepat dari kenaikan pendapatannya.
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
Pasar kendaraan roda dua yang relatif stagnan juga berpengaruh pada kinerja MPMX yang merupakan distributor Honda.
MPMX mencatatkan pendapatan selama Januari-September 2025 menjadi Rp11,47 triliun atau turun 3,1 persen.
Penurunan ini didorong penjualan sepeda motor yang turun menjadi Rp11,29 triliun dari Rp11,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih perusahaan juga terkoreksi 7,7 persen menjadi Rp406,7 miliar.
(NIA DEVIYANA)