Sejak mengambil alih operasi Batu Hijau, operasi AMMN memecahkan rekor produksi. Di semester I-2024, produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat 76 persen dan 189 persen.
Ramlie menjelaskan, kenaikan produksi tersebut terutama disebabkan oleh aktivitas penambahan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang saat ini tengah berada pada fase terbaiknya.
Selain itu, kata dia, proyek ekspansi juga berjalan sesuai rencana di mana produksi konsentrat naik 90 persen menjadi 444.143 metrik ton kering (dmt). Perseroan juga menyelesaikan proses mekanis pada smelter pada 31 Mei sehingga saat ini sudah memasuki tahap uji coba (commissioning).
Anak usaha AMMN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kuota ekspor konsentrat tembaga sejumlah 587.330 wmt (wet metrik ton) atau setara 534.000 dmt (dry metrik ton) berlaku hingga 31 Desember 2024.