IDXChannel - Harga emas turun pada Kamis (2/10/2025), setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di awal sesi.
Penurunan ini terjadi usai Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Dallas Lorie Logan mengingatkan agar berhati-hati terkait pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Harga emas spot (XAU/USD) melemah 0,23 persen menjadi USD3.856,56 per troy ons.
Logan menyebut pemangkasan suku bunga bulan lalu merupakan langkah tepat sebagai ‘asuransi’ menghadapi potensi pelemahan tajam di pasar tenaga kerja. Namun, ia menekankan perlunya sikap hati-hati untuk langkah berikutnya.
“Emas melemah setelah komentar tersebut. Meski satu pejabat The Fed belum tentu menentukan arah kebijakan, komentar itu memberi sinyal kehati-hatian pasar soal seberapa agresif langkah The Fed pada pertemuan mendatang,” kata Analis Pasar RJO Futures Bob Haberkorn, dikutip Reuters.
Pelaku pasar kini memperkirakan 99 persen peluang bank sentral AS kembali memangkas suku bunga bulan ini. Emas, yang kerap dipandang sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, biasanya diuntungkan oleh lingkungan suku bunga rendah. Sepanjang tahun ini, harganya sudah naik 47 persen.
Harga emas spot sempat menyentuh rekor tertinggi USD3.896,49 di tengah berlanjutnya penutupan (shutdown) sebagian pemerintahan AS yang memasuki hari kedua.
Penutupan ini berpotensi menunda rilis data ekonomi penting, termasuk laporan tenaga kerja non-pertanian (NFP) yang semestinya keluar Jumat. Data klaim pengangguran mingguan yang dijadwalkan Kamis juga batal dirilis.
“Dengan ketegangan perdagangan dan tarif yang membentuk lanskap global, serta hotspot geopolitik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, lingkungan saat ini masih mendukung permintaan aset safe haven,” tulis perusahaan jasa keuangan StoneX dalam catatannya.
Goldman Sachs tetap menempatkan emas sebagai komoditas unggulan. Dalam catatan terbarunya, bank investasi ini menilai risiko kenaikan harga semakin besar dari target USD4.000 per ons pada pertengahan 2026 dan USD4.300 per ons pada Desember 2026. (Aldo Fernando)