Panin Sekuritas menilai ruang untuk ekspansi margin ANTM masih terbuka lebar, terutama melalui peralihan pasokan emas dari impor ke domestik. Mulai 2025, perseroan akan mengandalkan pasokan emas dari Freeport Indonesia sebanyak 30 ton per tahun melalui skema off-take, tanpa beban premium pasar maupun PPh 22 impor.
“Ini akan memperkuat struktur biaya dan meningkatkan margin,” tutur Andhika. Dengan prospek tersebut, Panin Sekuritas merekomendasikan beli saham ANTM dan menaikkan target harga dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.300. Valuasi ini didasarkan pada kombinasi metode DCF (30 persen) dan EV/EBITDA (70 persen) dengan implikasi EV/EBITDA sebesar 8,6x untuk 2025.
“Faktor pendorong revisi target harga meliputi rekor harga emas global, peningkatan permintaan dari bank sentral seperti PBoC dan India, serta efisiensi biaya melalui pembelian emas dari Freeport yang menjadi game changer bagi struktur biaya Perseroan,” kata Andhika.
(kunthi fahmar sandy)