“Emas semakin diminati sebagai aset lindung nilai, terutama ketika volatilitas pasar meningkat. Kenaikan ini langsung menjadi katalis positif bagi saham ANTM,” ujar Pendiri Stocknow.id Hendra Wardana dalam risetnya Selasa.
Menurut Hendra, saham ANTM berpeluang menguat hingga Rp2.500 per saham jika tren bullish emas terus berlanjut. “Potensi cuan dari capital gain saja bisa mencapai 25 persen dari posisi saat ini, belum termasuk dividen,” kata dia.
Saham ANTM saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 2.090. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) atas saham ANTM senilai Rp675 miliar, menjadikannya salah satu saham logam paling diburu sepanjang kuartal II-2025.
Tahun ini, volume penjualan emas Antam ditargetkan naik menjadi 39–40 ton, seiring ekspansi ekspor ke Asia Selatan dan Timur Tengah serta meningkatnya permintaan domestik dari kelas menengah.
Jika rata-rata harga emas 2025 bertahan di kisaran USD3.500 per troy iz, pendapatan ANTM diperkirakan Rp75 triliun, naik dari Rp69,19 triliun pada 2024. Laba bersih juga diproyeksi meningkat ke Rp3–5 triliun, seiring efisiensi biaya, depresiasi rupiah, dan optimalisasi fasilitas pemurnian.