Dengan valuasi price to earnings ratio (PER) forward 2025 di kisaran 12–13 kali, saham ANTM masih dinilai atraktif dibanding rata-rata sektor logam global yang mencapai 16 kali.
“Dengan dukungan struktur bisnis, prospek harga komoditas, dan kinerja keuangan yang membaik, ANTM pantas menjadi pilihan utama investor sektor emas,” ujar Hendra.
Analis Panin Sekuritas Andhika Audrey menyebut emas sebagai tulang punggung utama pendapatan antam, sekaligus alasan kuat untuk merevisi naik target harga saham ANTM menjadi Rp2.300.
Segmen emas menjadi penggerak utama pendapatan ANTM tahun 2024, dengan volume penjualan mencapai 1,4 juta oz atau tumbuh 67,5 persen secara tahunan.
Kenaikan ini turut ditopang oleh rata-rata harga jual emas sebesar Rp 1,3 juta per gram, naik 31,5 persen seiring rekor harga emas global.