IDXChannel - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada Senin (16/6/2025), seiring aksi ambil untung oleh pelaku pasar setelah menyentuh level tertinggi delapan pekan.
Sementara itu, fokus pasar tertuju pada ketegangan Israel-Iran dan rapat kebijakan Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Harga emas spot (XAU/USD) tercatat turun 1,39 persen ke USD3.385,22 per troy ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 22 April di awal sesi. Pada Jumat pekan lalu, harga emas sempat naik lebih dari 1 persen.
“Perlu dicatat bahwa harga emas telah mengalami penguatan dalam beberapa sesi terakhir, terutama sebagai respons terhadap konflik antara Israel dan Iran. Hari ini, kita melihat adanya koreksi, kemungkinan besar karena aksi ambil untung setelah kenaikan sebelumnya,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.
Di sisi geopolitik, Iran mendesak Presiden AS Donald Trump untuk memaksa Israel melakukan gencatan senjata sebagai satu-satunya cara mengakhiri perang udara yang telah berlangsung selama empat hari. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya berada di jalur menuju kemenangan.
Pemimpin negara-negara G7 juga mulai menggelar pertemuan tahunan di Kanada.
Di pasar keuangan, indeks saham berjangka AS bergerak naik, sementara nilai tukar dolar melemah dalam perdagangan yang fluktuatif.
Pelaku pasar kini menantikan hasil rapat kebijakan The Fed yang berlangsung dua hari dan akan berakhir pada Rabu. Bank sentral AS secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan.
“Untuk saat ini, tampaknya The Fed cenderung tetap menahan diri, mengingat ketidakpastian ekonomi yang cukup besar, mulai dari tarif hingga ketegangan geopolitik. Jadi, tidak mengejutkan jika The Fed memilih menunda penurunan suku bunga dan menundanya ke waktu yang akan datang,” ujar Meger.
Logam mulia seperti emas umumnya dipandang sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan tekanan inflasi. Emas juga mendapat keuntungan di lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil. (Aldo Fernando)