"Powell tetap pada pendiriannya, dengan fokus lebih besar pada pengendalian inflasi ketimbang kekhawatiran soal lapangan kerja," ujar trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.
Wong menambahkan, penguatan dolar memberi tekanan tambahan bagi emas, meski harga emas masih bertahan di batas bawah kisaran pergerakannya.
“Walaupun potensi penurunan lebih dalam masih ada, hal itu kemungkinan menarik minat beli karena alasan utama untuk berinvestasi di emas—ketidakpastian, utang AS yang tinggi, dan tren de-dolarisasi—tetap kuat," tuturnya.
Laporan ketenagakerjaan nasional ADP menunjukkan, jumlah pekerja sektor swasta AS naik lebih tinggi dari perkiraan pada Juli, meski sejumlah tanda pelemahan pasar tenaga kerja tetap terlihat.
Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, mencatat, semakin keras pemerintahan Trump mengkritik kebijakan saat ini, semakin besar pula kemungkinan harga emas akan terdorong naik.
Emas biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian meningkat. (Aldo Fernando)