Penguatan ini menghapus tren negatif batu bara yang harganya melemah dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Disisi lain, pelemahan hari ini terjadi di tengah masih berlangsungnya musim pembagian dividen tunai emiten pertambangan batu bara. Dimana sejumlah emiten skala besar sudah menyelesaikan pembagian dividen pada beberapa hari lalu.
CEO Advisor.id Praska Putranto saat dihubungi IDX Channel mengatakan, saat ini saham emiten pertambangan batu bara sedang dalam tren negatif pasca merilis kinerja full year 2022 yang positif dan musim pembagian dividen. Hal itu menjadikan investor batu bara melakukan aksi ambil untung pada saat ini.
"Investor juga mengantisipasi rilis kinerja Q1-2023 dari emiten-emiten batu bara, yang diperkirakan melambat seiring turunnya harga komoditas batu bara," katanya.
Praska menambahkan, investor saat ini cenderung wait and see untuk mengantisipasi rilis kinerja kuartal I 2023 yang diperkirakan melambat seiring turunnya harga komoditas batu bara sejak awal tahun ini. Sebagai gambaran, harga komoditas batu bara dalam sebulan terakhir telah anjlok 6,5%.
Sebagai gambaran, pada kuartal I 2023, PTBA mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp1,18 triliun. Perolehan tersebut turun 48,4% dari Rp2,3 triliun pada kuartal I 2022.
(DES)