sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Catat Kenaikan Tertinggi Mingguan Usai Rusia Batasi Ekspor Bahan Bakar

Market news editor Febrina Ratna Iskana
26/09/2025 09:24 WIB
Harga minyak telah melonjak lebih dari 4 persen minggu ini, kenaikan terbesar sejak pekan yang berakhir pada 13 Juni 2025.
Harga Minyak Catat Kenaikan Tertinggi Mingguan Usai Rusia Batasi Ekspor Bahan Bakar. (Foto: Inews Media Group)
Harga Minyak Catat Kenaikan Tertinggi Mingguan Usai Rusia Batasi Ekspor Bahan Bakar. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Harga minyak menguat tipis pada Jumat (26/9/2025). Meski begitu, harga minyak telah melonjak lebih dari 4 persen minggu ini, kenaikan terbesar sejak pekan yang berakhir pada 13 Juni 2025.

Harga minyak berjangka Brent tercatat naik 15 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD69,57 per barel pada pukul 01.00 GMT. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen, atau 0,4 persen, menjadi USD65,21 per barel.

"Kenaikan harga didukung oleh serangan pesawat nirawak Ukraina yang sedang berlangsung yang menargetkan infrastruktur minyak Rusia, peringatan NATO kepada Rusia bahwa mereka siap untuk menanggapi pelanggaran wilayah udaranya di masa mendatang, dan langkah Rusia untuk menghentikan ekspor bahan bakar utama," kata analis IG, Tony Sycamore, dikutip dari Reuters, Jumat (26/7/2025).

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada Kamis bahwa negaranya akan memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun dan memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah ada.

Penurunan kapasitas penyulingan minyak telah mendorong Moskow untuk hampir mengurangi produksi minyak mentah. Beberapa wilayah Rusia menghadapi kekurangan bahan bakar jenis tertentu.

Kedua harga acuan mencapai level tertinggi sejak 1 Agustus minggu ini, didorong oleh penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS di samping serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia.

Membatasi beberapa kenaikan, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan 3,8 persen yang direvisi naik pada kuartal terakhir, kata Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS dalam perkiraan terbarunya pada Kamis.

Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dapat membuat Federal Reserve (The Fed) lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 bps minggu lalu, pemangkasan pertamanya sejak Desember, dan telah mengisyaratkan lebih banyak pemangkasan ke depannya.

Selain itu, pengumuman Pemerintah Daerah Kurdistan pada Kamis bahwa ekspor minyak akan dilanjutkan dalam waktu 48 jam membawa tekanan pada harga minyal.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement