Sementara itu, harga minyak terus diperdagangkan dalam kisaran sempit di tahun baru ini karena kekhawatiran akan lemahnya fundamental dan ancaman resesi yang melebihi risiko geopolitik.
Melansir Oilprice.com, pekan lalu analis Komoditas di Standard Chartered berpendapat bahwa fundamental minyak berada dalam kondisi yang lebih baik daripada perkiraan pasar dan sangat mengabaikan risiko geopolitik.
Minggu ini, lembaga keuangan global Standard Chartered (StanChart) kembali mencatat peningkatan tajam dalam neraca minyak pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa pasar jauh lebih ketat dibandingkan dengan harga minyak saat ini.
Menurut StanChart, surplus minyak global disebabkan oleh pelemahan musiman di bulan Januari. Namun, surplus kali ini jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata dua dekade terakhir.
StanChart mencatat bahwa telah terjadi penarikan persediaan pada bulan Januari hanya dalam tiga tahun sejak tahun 2004, dengan rata-rata peningkatan pada bulan pertama tahun ini sebesar 1,2 juta barel per hari (mb/d).