IDXChannel - Harga minyak dunia bergerak fluktuatif pekan ini seiring pasar mencermati upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjembatani perdamaian Rusia dan Ukraina.
Kontrak berjangka (futures) minyak mentah tidak mampu mempertahankan kenaikan awal Jumat (14/2/2025) meskipun didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Fox News mengenai upaya AS mengurangi ekspor minyak Iran menjadi 100 ribu barel per hari.
"Target ini sangat sulit dicapai," kata analis StoneX, Alex Hodes, dikutip dari Dow Jones Newswires, Jumat (14/2).
Penurunan sebesar 1,4 juta barel per hari memang berpotensi mengerek harga minyak, tetapi Iran semakin mahir menghindari sanksi, sehingga implementasinya tidak akan mudah, tambahnya.
Pada Jumat, futures minyak WTI turun 0,8 persen ke USD70,74 per barel, mencatat penurunan mingguan sebesar 0,4 persen. Sementara itu, Brent melemah 0,4 persen ke USD74,74 kemarin, tetapi masih naik tipis 0,1 persen dalam sepekan.