Laporan IEA mengikuti ekspektasi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang meyakini permintaan minyak China akan tumbuh sebesar 510 ribu barel per hari (bpd) di 2023.
Tetapi OPEC mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan global 2023 tidak berubah.
Merujuk ke China, analis PVM Stephen Brennock mengatakan tidak ada entitas tunggal lain yang akan memainkan peran yang lebih signifikan dalam membentuk neraca minyak selama beberapa bulan mendatang.
Kenaikan harga agak tertahan oleh penurunan penjualan ritel AS yang lebih besar dari perkiraan pada Desember.
Di sisi pasokan, EIA memperkirakan produksi minyak dari wilayah serpih teratas di Amerika Serikat akan naik sekitar 77.300 barel per hari ke rekor 9,38 juta barel per hari pada Februari. (NIA)