Sementara, Saxo Bank mencatat, dikutip MT Newswires, Jumat (1/11), "Minyak mentah mendapat dukungan dari data ekonomi AS yang kuat, stimulus dari China, dan ancaman serangan balasan segera dari Iran terhadap Israel."
Penurunan tak terduga dalam inventaris minyak AS pekan lalu juga memberikan dukungan, ditambah laporan, OPEC+ sedang mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah 180.000 barel minyak per bulan selama satu tahun mulai Desember.
Data pekerjaan AS yang lemah yang dirilis pada Jumat oleh Biro Statistik Tenaga Kerja belum terlihat memengaruhi perdagangan.
Menurut Marketwatch, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan negara tersebut hanya menambah 12.000 pekerjaan baru bulan lalu, turun dari revisi 254.000 pekerjaan pada September dan jauh di bawah perkiraan konsensus untuk kenaikan sebesar 110.000 pekerjaan. (Aldo Fernando)