Mereka menambahkan, pasokan OPEC+ yang lebih tinggi, penurunan aktivitas kilang global akibat perawatan, serta turunnya permintaan musiman diperkirakan mempercepat penumpukan stok minyak.
“Persediaan minyak AS akan terus bertambah hingga akhir tahun, diikuti dengan kenaikan stok global yang semakin terlihat. Ditambah dengan ekspor minyak mentah OPEC+ yang lebih besar, hasil akhirnya adalah pasar minyak yang lemah secara persisten,” demikian kata firma riset HFI Research.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS meningkat minggu lalu seiring turunnya aktivitas kilang dan permintaan.
Kekhawatiran kelebihan pasokan juga diperburuk oleh tanda-tanda lemahnya permintaan, menurut analis PVM Energy.
“Proyeksi permintaan minyak masih sangat beragam, tetapi rata-rata, sepanjang Januari hingga September, perkiraan tahun ini sudah direvisi turun 150.000 barel per hari,” tulis mereka.