OPEC+ pada Minggu lalu sepakat menaikkan produksi mulai Oktober. Namun dalam laporan lain, OPEC tetap mempertahankan proyeksi pasokan non-OPEC dan permintaan global tahun ini, dengan alasan konsumsi masih stabil.
Menurut analis PVM Oil Associates, Tamas Varga, pasar kini terjebak di antara persepsi kekurangan pasokan akibat memanasnya konflik di Timur Tengah dan Ukraina dengan realitas kelebihan pasokan dari produksi OPEC+ yang meningkat dan stok yang membengkak.
Ekspor minyak mentah Arab Saudi ke China diperkirakan melonjak pada Oktober, menurut sejumlah sumber perdagangan. Perusahaan energi Aramco akan mengirim sekitar 1,65 juta barel per hari, naik tajam dari 1,43 juta barel per hari pada September.
Namun, pasar juga mempertanyakan seberapa lama China dapat menyerap tambahan pasokan tersebut dan menjaga stok minyak di negara-negara OECD tetap rendah.
Analis UBS, Giovanni Staunovo, menambahkan, investor turut mencermati potensi sanksi baru yang bisa memengaruhi minyak Rusia.