Dalam catatannya pada Sabtu, J.P. Morgan Commodities Research menyebut surplus minyak pada 2025 diperkirakan melebar hingga 2026 dan 2027, seiring pasokan minyak global yang tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan permintaan, dengan laju pertumbuhan pasokan mencapai tiga kali lipat pertumbuhan permintaan hingga 2026.
“Sentimen risk-off, pasar saham AS yang melemah, serta data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan tidak membantu pergerakan harga minyak mentah,” ujar analis UBS Giovanni Staunovo. (Aldo Fernando)