Proyeksi Goldman Sachs
Sementara, dilansir Dow Jones Newswires, Goldman Sachs tetap memperkirakan dampak signifikan dari tarif terhadap pendapatan riil AS, PDB global, dan permintaan minyak dunia, meskipun kesepakatan terbaru yang menurunkan tarif menambah potensi kenaikan harga minyak sebesar USD3 hingga USD4 per barel terhadap proyeksi mereka.
Harga Brent diperkirakan berada di level USD60 di 2025 dan USD56 pada 2026, sedangkan WTI di level USD56 dan USD52 per barel.
Risiko resesi yang lebih rendah turut mengurangi kemungkinan harga minyak jatuh ke level sangat rendah.
Namun, Goldman mencatat, pertumbuhan pasokan yang kuat di luar ladang serpih AS masih bisa menekan harga secara signifikan.
“Meskipun dampak langsung kebijakan presiden AS terhadap harga minyak melalui kebijakan pasokan masih belum pasti dan cenderung terbatas dalam skenario dasar kami, preferensi Presiden Trump terhadap harga minyak yang relatif rendah sejalan dengan pandangan kami bahwa harga minyak cenderung melemah pada 2025–2026,” demikian mengutip tim analis Goldman Sachs. (Aldo Fernando)