“Namun, lonjakan musiman permintaan selama musim panas akan menjadi faktor penting, selain perbandingan antara permintaan kilang dan pasokan minyak,” kata peneliti Rystad, Mukesh Sahdev, dikutip Dow Jones Newswires.
“Secara fundamental, pasar mengarah pada keseimbangan yang lebih ketat di musim panas dan berpotensi mendorong harga Brent dari level USD67 per barel menuju kisaran rendah USD70-an.” (Aldo Fernando)