Di sisi lain, kebijakan perdagangan AS masih membuat pasar gelisah. Trump terus mengancam akan memberlakukan tarif terhadap mitra dagang utama AS, meskipun ia menunda penerapannya.
Pekan lalu, ia menunda tarif impor dari Meksiko dan Kanada hingga 2 April, sembari menggandakan tarif impor dari China menjadi 20 persen.
Kontrak minyak gagal mempertahankan kenaikan di awal sesi dan menghentikan reli dua hari akibat kekhawatiran dampak tarif terhadap ekonomi.
"Pasar minyak terlihat cukup seimbang, tetapi potensi kenaikan harga semakin terbatas dengan OPEC yang kini meningkatkan produksi, Rusia dan Ukraina yang mungkin mencapai kesepakatan, serta AS yang berupaya bernegosiasi dengan Iran," kata analis TP ICAP, Scott Shelton.
“Potensi penurunan semakin besar, dengan kondisi makro yang melemah, permintaan China yang lesu, serta kekhawatiran bahwa tarif akan menghambat investasi.” (Aldo Fernando)