Menteri Energi AS Chris Wright memperkirakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dalam beberapa tahun ke depan akan meningkatkan permintaan minyak, meski produksi AS mungkin tertahan sementara.
Namun, laporan Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS meningkat pekan lalu—sinyal bearish untuk prospek pasokan jangka pendek.
Stok minyak mentah naik 3,9 juta barel dalam sepekan hingga 5 September, berlawanan dengan perkiraan penurunan 1 juta barel. Stok bensin naik 1,5 juta barel, jauh di atas ekspektasi penurunan 200.000 barel.
Sementara persediaan distilat—termasuk solar dan minyak pemanas—melonjak 4,7 juta barel, dibanding perkiraan kenaikan tipis 35.000 barel.
“Laporan ini sangat bearish. Tajuk utama adalah kenaikan stok minyak mentah, ditambah lagi lonjakan stok bensin. Sekarang kita menunggu seberapa besar permintaan bensin akan jatuh setelah musim liburan berkendara musim panas di AS, dan tampaknya akan cukup signifikan,” ujar Partner di Again Capital, John Kilduff.