“Memang bukan kesepakatan sempurna, terutama bagi pihak Eropa, tapi jelas lebih baik daripada skenario terburuk,” imbuh Yawger.
Dalam kesepakatan itu, Uni Eropa juga berkomitmen membeli komoditas energi dari AS senilai USD750 miliar dalam tiga tahun ke depan—target yang menurut analis hampir mustahil tercapai. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Eropa akan berinvestasi sebesar USD600 miliar di AS selama masa jabatan Trump.
Di sisi lain, stok minyak mentah AS naik 1,54 juta barel minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute (API) pada Selasa. Data resmi dari Badan Informasi Energi AS (EIA) akan dirilis Rabu waktu setempat.
Pelaku pasar juga menantikan hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang berlangsung Selasa dan Rabu waktu setempat.
Analis pasar senior di Phillip Nova, Priyanka Sachdeva, mengatakan, The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga, tetapi bisa memberi sinyal sikap dovish mengingat tanda-tanda pelemahan inflasi. (Aldo Fernando)