sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan The Fed

Market news editor Maulina Ulfa
10/06/2024 09:57 WIB
Minyak mentah berjangka (futures) naik dalam perdagangan awal pekan, Senin (10/6/2024).
Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan The Fed. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Naik Jelang Pertemuan The Fed. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) naik dalam perdagangan awal pekan, Senin (10/6/2024).

Minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent menguat masing-masing 0,21 persen di level USD75,69 per barel dan 0,21 di level USD79,79 per barel pada pukul 9.20 WIB.

Pada Kamis (6/6) pekan lalu, minyak WTI dan Brent ditutup masing-masing menguat 2 persen di level USD75,55 per barel dan 1,86 persen di level USD79,87 per barel.

Harga minyak WTI sempat anjlok 3,6 persen di level USD74,22 per barel dan Brent turun 3,99 persen di level USD78,36 per barel Pada 3 Juni 2024.

Pasar minyak sedang dalam mode kehati-hatian yang mendominasi sentimen menjelang keputusan suku bunga terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan pembacaan inflasi utama AS minggu ini.

Pada perdagangan Jumat (7/6) pekan lalu, harga minyak berada di bawah tekanan karena data pekerjaan AS yang kuat mendorong para trader untuk memangkas ekspektasi penurunan suku bunga AS, sehingga melemahkan prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Pasar juga mengamati perkembangan politik di Eropa setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pemilu cepat setelah kalah dari partai National Rally pimpinan Le Pen dalam pemilu UE pada Minggu (9/6) pekan lalu.

Pekan lalu, harga minyak berakhir lebih rendah karena keputusan terbaru OPEC+ memicu kekhawatiran mengenai surplus pasokan.

Pada Minggu (2/6), organisasi kartel pengekspor minyak OPEC+ setuju untuk memperpanjang kebijakan pengurangan produksi hingga 2025 tetapi mengizinkan pembatalan pengurangan sukarela dari delapan negara anggota secara bertahap mulai Oktober.

Pada Desember mendatang, diperkirakan lebih dari 500.000 barel pasokan minyak per hari akan masuk kembali ke pasar, dan total pasokan 1,8 juta barel per hari akan kembali memenuhi pasar hingga Juni 2025.

Meskipun OPEC+ setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan pasokan hingga 2025, mereka juga mengumumkan rencana untuk secara bertahap menghentikan beberapa pengurangan produksi sukarela dari delapan negara anggota mulai Oktober.

Melansir analisis Investing.com, tren bearish telah mendorong harga minyak mentah WTI mendekati zona support penting di sekitar USD72 per barel. Meskipun pemulihan harga mungkin terjadi, namun kombinasi faktor-faktor yang mendukung sisi penawaran menunjukkan bahwa tren penurunan kemungkinan akan terus berlanjut.

Data EIA terbaru juga mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 1,233 juta barel pada minggu lalu, berbalik dari penurunan minggu sebelumnya sebesar 4,156 juta barel dan bertentangan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 2,3 juta barel.

Sebelumnya, harga minyak WTI sempat anjlok 3,6 persen di level USD74,22 per barel dan Brent turun 3,99 persen di level USD78,36 per barel Pada 3 Juni 2024.

Sementara dari update konflik Timur Tengah, Israel melancarkan serangan udara dan darat pada Sabtu (8/6) di kamp pengungsi Nuseirat Jalur Gaza.

Melansir Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (9/6) lalu, militer Israel berdalih serangan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan empat sandera yang ditahan Hamas.

Meski berhasil menyelamatkan empat sandera, tetapi serangan itu menewaskan sebanyak 274 warga Palestina dan melukai lebih dari 698 lainnya. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement