Hendriko Gani, Investment Analyst di Stockbit Sekuritas menyebutkan, serangan AS ke Houthi dan penyitaan kapal tanker oleh Iran memberikan sinyal bahwa konflik di Timur Tengah telah meningkat ke level yang lebih tinggi.
“Per November 2023, Iran merupakan produsen terbesar ke-8 di dunia dengan produksi sebesar 3,12 juta barel/hari, setara dengan 3 persen produksi global, sehingga keikutsertaan Iran dalam eskalasi konflik di Timur Tengah berpotensi mendisrupsi rantai pasokan minyak global,” ujarnya dalam catatan tertulis dikutip Jumat (12/1).
Harga minyak bisa menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan setelah pada awal pekan sempat turun tajam pasca Arab Saudi memangkas harga jual minyak produksinya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Arab Saudi telah mengumumkan penurunan harga jual resmi (OSP) minyak mentah utama Arab Light untuk Asia pada Februari sebesar USD2 menjadi USD1,50 per barel di atas harga acuan ke level terendah dalam 27 bulan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.