IDXChannel - Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Asia, Rabu (23/8/2023). Laju harga komoditas itu dipengaruhi sejumlah faktor, salah satunya pidato Gubernur Federal Reserve (The Fed) di Jackson Hole.
Pelaku pasar masih menunggu sinyal kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS) oleh The Fed dalam simposium sejumlah bank sentral di Jackson Hole. Di sisi lain, pasar mempertimbangkan lemahnya indikator permintaan dari importir utama yakni China, dan potensi terbatasnya pasokan minyak.
Berdasarkan data Reuters, harga minyak mentah Brent naik 13 sen, atau 0,2%, menjadi USD84,16 per barel pada 0305, GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di USD79,82 per barel, naik 18 sen, atau 0,2%. Kedua tolok ukur harga minyak tersebut kehilangan sekitar 0,5% pada hari Selasa.
Pasar menunggu petunjuk mengenai prospek suku bunga ketika pejabat Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa, Bank of England, dan Bank of Japan mengunjungi Jackson Hole, Wyoming, untuk pertemuan tahunan akhir pekan ini.
“Investor enggan mengambil posisi besar menjelang simposium Jackson Hole karena mereka ingin mencari petunjuk untuk langkah selanjutnya yang dilakukan Federal Reserve AS,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.
"Kekhawatiran terhadap suku bunga yang lebih tinggi dan lesunya permintaan di Tiongkok diperkirakan akan melebihi pengetatan pasokan dari OPEC+ dalam jangka pendek,” tambahnya.