Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 Oktober naik 3,4 persen menjadi 1.044.784 ton dari 1.010.032 ton pada periode 1–20 September, menurut data Intertek Testing Services pada Senin.
Futures kedelai di CBOT menyentuh level tertinggi dalam sebulan pada Senin, didorong optimisme baru atas pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Council) pada Selasa menyatakan harga minyak sawit mentah diperkirakan bertahan di atas MYR4.400 per ton hingga memasuki 2026, di tengah ketidakpastian ekspor minyak sawit dan minyak kedelai.
Sementara itu, nilai tukar ringgit—mata uang perdagangan utama minyak sawit—terpantau stabil terhadap dolar AS. Ringgit yang lebih lemah biasanya membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli dengan mata uang asing. (Aldo Fernando)